Coba Kursus Coding Untuk Anak Sekarang!

Review Game Farhan Satrio Rahadian : Salary Man Run

REKOMENDASIREVIEW

12/17/2025

Farhan Satrio Rahadian : Salary Man Run

Hai Parents,

Cody di sini. Saya mau cerita tentang sebuah karya keren buatan anak yang belajar di Cody’s App Academy. Namanya Farhan Satrio Rahadian , sekolah di Al-Wildan 3 Islamic School BSD City , tapi sudah berani bikin sebuah game development project yang menurut saya cukup canggih untuk ukuran anak seusianya. Game ini diberi judul Salary Man Run, sebuah endless running game yang dibuat dengan Unity.

Kenapa saya bilang keren? Karena game ini bukan cuma sekadar lari-larian. Ada cerita yang relate banget dengan kehidupan orang dewasa. Tokoh utamanya adalah seorang pekerja kantoran (salary man) yang terus berlari mengejar rezeki. Walaupun yang dikumpulkan hanya recehan, dia tetap semangat. Parents bisa bayangkan, anak sekolah bikin game dengan tema yang cukup dewasa, keren banget kan!

Proses Pembuatan

Farhan mengerjakan game ini lebih dari 6 bulan. Jangan kira gampang, karena selain Unity, dia juga pakai aplikasi lain seperti Krita, Piskelapp, Pixel Studio, dan Photoshop untuk bikin sprite dan visual. Jadi bukan cuma coding, tapi juga rajin bikin aset grafis sendiri. Kalau dipikir, anak seusia dia bisa pusing tujuh keliling karena harus belajar banyak hal sekaligus. Tapi Farhan tetap semangat.

person piling blocks

Gameplay

Konsepnya sederhana: player harus mengumpulkan uang yang bertebaran di jalan. Walaupun recehan, tetap berharga bagi si salary man. Ada bonus tambahan kalau player berhasil mengumpulkan huruf C-O-D-Y. Kalau semua huruf terkumpul, muncul mode rush-money. Di sini uang bertebaran lebih banyak, dan player harus cepat tanggap untuk mengumpulkan sebanyak mungkin.

Cody suka logika sederhana seperti ini. Ada reward jelas, ada motivasi untuk terus main. Parents bisa lihat, anak-anak belajar coding bukan cuma bikin game asal jalan, tapi juga mikir bagaimana membuat pemain merasa aduh, seru, dan tidak bosan.

Sisi Teknis

Nah, bagian ini yang bikin saya kagum. Farhan benar-benar memperhatikan detail teknis. Misalnya:

Jarak antar gedung: dia kalkulasikan sesuai kecepatan pemain. Kalau jarak terlalu jauh atau terlalu dekat, gameplay terasa curang.

Posisi obstacle: spawn harus diatur supaya tidak ada yang muncul berdekatan. Kalau tidak, game bisa jadi broken.

Ketinggian gedung: dibuat berbeda-beda, tapi tetap seimbang. Kalau terlalu tinggi semua, pemain bisa frustrasi. Kalau terlalu rendah, jadi terlalu mudah.

Untuk Parents yang penasaran, kira-kira kode apa yang dipakai? Saya jelaskan sesimple mungkin:

Instantiate(): dipakai untuk memunculkan obstacle baru.

Random.Range(): digunakan untuk mengatur jarak dan ketinggian gedung secara acak tapi tetap dalam batas tertentu.

Collider dan Rigidbody: supaya karakter bisa lompat dan jatuh dengan realistis.

Coroutine: dipakai untuk mengatur timing spawn obstacle, biar tidak muncul berdekatan.

Trigger Event: ketika huruf C-O-D-Y terkumpul, event rush-money dipanggil.

Simple kan? Parents tidak perlu pusing dengan istilah teknis. Intinya, Farhan sudah belajar logika dasar coding yang cukup canggih untuk anak sekolah.

three assorted-color monkey plastic toys holding each other during daytime

Nilai Plus Farhan

Yang bikin Cody salut, Farhan bukan tipe anak yang gampang menyerah. Dia tekun mempelajari hal-hal baru. Kalau ketemu error, dia tidak patah semangat. Kadang memang ribet, tapi dia suka menantang dirinya sendiri. Selain coding, dia juga rajin bikin sprite sendiri. Dan kalau ada bagian yang dia tidak paham, dia tidak ragu bertanya ke trainernya. Itu sikap yang penting untuk calon developer baru.

Hai Parents, pernahkah bertanya ke diri sendiri: kalau anak-anak bisa bikin game seperti ini, apa yang bisa mereka capai kalau diberi kesempatan lebih banyak untuk belajar coding? Cody sering berpikir begitu. Karena game development bukan cuma soal bikin game, tapi juga melatih perencanaan, kesabaran, dan semangat untuk terus mencoba.

Salary Man Run adalah contoh nyata bahwa anak-anak bisa menghasilkan karya yang relate dengan kehidupan orang dewasa. Parents mungkin berpikir, aduh, kok anak sekolah bikin tema tentang kerja keras cari uang? Tapi justru di situlah menariknya. Anak-anak belajar memahami dunia nyata lewat media yang mereka sukai, yaitu game.

Dan kalau bicara soal kursus coding untuk anak, saya tidak mau hardselling. Tapi jelas, karya seperti ini lahir dari proses belajar yang terarah. Parents bisa lihat sendiri hasilnya.

"Ternyata bikin game itu gak gampang ya kak..."

Itu adalah kata-kata yang diucapkan dia ketika kami tanya, gimana rasanya bikin game yang serius?

Ya, kami memang tidak pernah bilang kalau membuat game itu gampang kok. Ada yang bilang bikin game itu gampang? Coba tanya langsung ke developer profesional.

Untuk mulai belajar membuat game, ya, benar itu mudah. Siapapun bisa memulai kok asalkan ada semangatnya. Tapi ketika sudah masuk proses game untuk industri? Itu beda cerita.

Pokoknya trainer Cody's App Academy akan sangat bertanggung jawab memunculkan dan memaksimalkan bakat yang kalian punya. Semua anak unik, tidak semuanya jago di bagian Coding. Ada yang condong di Gambar , Animasi , Cerita , Perencanaan , atau bahkan Musik! Trainer Cody akan memaksimalkan bakat kalian!

Sekarang Cody balik bertanya: kalau anak-anak sudah bisa bikin game dengan tema umum yang dewasa, kira-kira langkah berikutnya game seperti apa yang bisa mereka capai?

Kamu siap mengikuti jejak Farhan?

purple and white light illustration

Test Minat Bakat Online Gratis

Cek Test Minat Bakat Anak disini. Apa saja bakat terpendam kamu? Cari tau lebih dalam tentang kemampuan kamu dengan Test Minat Bakat di Cody.